Belatung.Deteksi News — Songket kerap dikaitkan dengan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai asal mula, tradisi songket berasal beberapa jenis Songket yang populer pun tak lepas dari lokasi-lokasi yang pernah berada dibawah kekuasaan Sriwijaya, salah satu lokasi dominan yang juga diyakini sebagai ibukota Kemaharajaan Sriwijaya di masa lampau yakni Palembang, yang terletak di Sumatera Selatan. Selain Palembang, beberapa daerah di Sumatra juga menjadi lokasi penghasil Songket terbaik dalam kelasnya, yakni meliputi daerah-daerah di Minangkabau atau Sumatera Barat seperti Pandai Sikek, Silungkang, Koto Gadang, dan Padang. Di luar Sumatera, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, Sulawesi, dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Karena faktor sejarah kekuasaan Kemaharajaan Sriwijaya, perdagangan, dan perkawinan campuran, Songket pun juga menjadi populer di Kawasan Maritim Asia Tenggara khususnya di negara-negara sekitar Indonesia seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura.
.
Pada 2021, Songket telah diakui sebagai milik Malaysia oleh Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Tradisi Songket diakui sebagai Warisan Budaya Tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tradisi Songket tersebut meliputi tradisi Songket asal Palembang dan Sambas pada 2013; Songket Pandai Sikek pada 2014; tradisi Songket asal Beratan, Bali pada 2018; dan tradisi Songket Silungkang pada 2019.
.
Berbicara masalah Songket hampir tidak ada habisnya namun setiap daerah tentu ada perbedaan corak dan khas masing-masing.
.
Desa Belatung merupakan desa kecil yang terdapat di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Di tangan dingin seorang Kepala Desa muda yang enerjik dan penuh wawasan dalam menunjang perekonomian masyarakatnya melalui TP PKK Desa Kepala Desa dua periode ini berpikir maju dan mendukung setiap kegiatan masyarakatnya salah satunya Industri Tenun Songket.
Pelando ,S IP Kepala Desa Belatung, Kecamatan Lubuk Batang OKU sudah beberapa tahun terakhir ini memfasilitasi baik peralatan tenun dan pelatihan-pelatihan untuk warga nya di bidang Tenun Songket.
.
Terbukti dengan usaha Songket yang ada di Desa Belatung ini menjadikan Ketua TP PKK OKU Hj. Zuwety Katerin Teddy terkagum-kagum dan bangga dengan TP PKK Desa Belatung. Desa Belatung merupakan satu-satunya Desa yang membina warganya dalam industri Songket.
8 Agustus 2023 bersamaan dengan pemberian pelayanan KB gratis tingkat Kecamatan yang di selenggarakan oleh DPPKB ( ( Dinas Pengendali Penduduk dan Keluarga Berencana ) Kabupaten OKU. Kunjungan ketua TP PKK OKU tersebut mengetahui bahwa di Desa Belatung ada industri desa tentang Tenun Songket. Tanpa membuang waktu Ketua TP PKK PKK langsung meninjau lokasi industri kerajinan Rumahan TP PKK Belatung. Terlihat ada sepuluh orang pengrajin dengan jari jemari lentik mereka menenun dari sehelai benang menjadikan kain tenun dan Selendang Cantik.
.
Ketua TP PKK Desa Belatung Ny. Onih Novarianti. SE menjelaskan yang mana sudah beberapa tahun terakhir ini kami menyelenggarakan pembinaan terhadap tenun Kain Songket ini. Namun masih sebatas usaha rumahan dalam artian setiap ada yang memesan ini baru kita buat tapi alhamdullilah sampai hari ini pesanan masih terus mengalir.
Melihat hasil Tenunan Songket yang tidak kalah hasilnya dari tenun-tenun songket yang sudah cukup terkenal Ketua TP P KK OKU berjanji akan meningkatkan usaha rumahan Industri Songket yang ada di Desa Belatung tersebut dan Akan mengajak ibu Gubernur sebagai Ketua TP PKK Provinsi Sumaera Selatan.
.
Ibu Zuwety Katerina Teddy mengatakan, ” Akan membawa hasil Tenun Songket ini di dalam Gerasda dan berjanji akan mengajak pihak lain untuk bersama-sama membina dan membantu usaha ini. Sungguh saya sangat mendukung dengan adanya tenun Songket di Desa Belatung, ini yang pertama yang ada di Kabupaten OKU dengan usaha ini kan kita paten kan sebagai Songket OKU “, ujar Ketua TP PKK OKU.
Sementara Itu, Ibu Yanti Ketua kelompok pengrajin Songket Desa Belatung mengatakan, ” Untuk saat ini dalam pekerjaan Songket apa pun motifnya, kelompok kami bisa mengerjakan bahkan untuk kain Songket dengan berbagai benang yang dapat menghasilkan kain songket kualitas yang baik bisa kita lakukan. Tapi yang menjadi kendala saat ini kami butuh promosi dan penasaran. Untuk memproduksi satu stel kain songket dan Selendang kami bisa mengerjakan dalam waktu satu minggu, tapi yang menjadi kendala adalan pemasaran walau pun order pemesanan cukup baik, namun disaat produksi kami menumpang, untuk pemasaran yang masih menjadi kendala di karenakan melihat kondisi ekonomi saat ini tidak semua masyarakat yang akan membeli mengingat harga kain songket ini cukup mahal “, ujarnya. ( Yuni )
.
Penulis : Sri Wahyuningsih
